Saat dua orang keren ini saling berhadapan, tidak ada tanda-tanda romansa. Hanya ada rilis. Saat ini Will Hunt bukanlah orang yang memiliki pikiran, perasaan, dan impian. Melalui mata Harper, dia hanyalah alat untuk melawan kecemasannya yang memuncak, dosis dari sesuatu yang menyenangkan dan cepat berlalu dalam hidupnya yang terlalu berat. Kebersamaan satu malam ini adalah contoh utama dari sudut pandang kapitalistik Harper, caranya memandang orang dan percakapan bukan sebagai titik hubungan antarmanusia tetapi sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuannya. Itu adalah adegan seks yang kasar, mentah, dan tidak manusiawi. Namun itu sangat panas.
Dari Episode 1 kami telah bersama Harper, mengintip dari balik bahunya selama kata-kata kasar bosnya dan panggilan telepon HR yang tak henti-hentinya tentang gelarnya. Kami tahu seberapa besar tekanan yang dia alami. Kami telah melihatnya di matanya yang melesat dan rahang yang mengencang. Kami telah merasakan sakitnya. Melihat momen kesenangan yang singkat ini terasa seperti pelepasan, tidak hanya untuk Harper - tetapi juga untuk kami. Siapa yang tahu stres kerja bisa begitu panas?